“hey kau yang
muda, teruslah berkarya! Selagi muda taklukanlah dunia! – sudahi saja pestamu
dan luangkan waktu melakukan sesuatu untuk masa depanmu “ – Silampukau
Penggalan lirik diatas adalah lagu “hei”
milik duo folk asal surabaya, silampukau tersebut seperti pengen saya jadiin
pegangan, pengangan pengangguran? Sembarangan!
Saya adalah
pemuja paul arden yang penuh dengan mimpi haha ya bisa dibilang saya adalah
partime dreamer, tepi another half-partnya tetep saya gunakan untuk merealisasikan
mimpi-mimpi itu.
Mungkin Banyak orang diluar dengan rendah
melihat, betapa santainya hidup saya, betapa santainya mungkin juga dengan
beberapa teman saya,
ketika teman-teman yang lain sibuk mencari pekerjaan yang
layak, terjamin, jelas, mapan, sedangkan kita sempat-sempatnya balbbering
idealisme dan mimpi yang nampaknya sangat basi dibicarakan diera sekarang.
Kalian
Cuma ga melihat aja bagaimana kita berjuang menjadi seorang pendekar, bagaimana
kita berdarah-darah bertarung melawan resiko. apakah kalian melihat adegan
ketika kita membenturkan kepala pada kefrustasian? Kalian melihat? Tidak, kalian tidak pernah melihat! Selain karena kalian ga mungkin nyampe mikir
kesana, adegan tersebut memang tertutup dengan dinding tembok kamar, didalam
kamar itulah tempat kami dibantai secara ide, tenaga dan uang (buat beli rokok)
haha biar kuat...tapi kita tidak lantas bunuh diri karena itu semua. Kami ini
generasi tabah, pemuda penuh ikhlas yang selalu percaya bahwa ga ada yang
instan kecuali mie, namanya aja sih mie instan tapi tetep ada proses untuk
menjadi mie yang lezat dan siap untuk dimakan, ada usaha ada hasil. Semoga usia
belum tua saat kami mencapainya. Sebenarnya saya menolak tua tapi ya gimana
lagi, nah..dalam hal itu baru pasrah, karena kita ga bisa berusaha untuk tidak
tua, mau demo?? “ kami menolak tua “ “untuk
selalu muda adalah hak kami” ya ga bisaaaaa !! tapi untuk masa depan ga ada
ragu dan jangan ragu untuk terus berusaha dan terus bergerak!
Sekian dari saya,saya walikota pulau bau-bau terimakasih...